Syafaat Nabi Kepada Umatnya Yang Banyak Dosa
Abdullah bin Amr bin Ash ra. menuturkan bahwa Rasulullah saw. bersabda :
“Di antara penghadap kiblat (umat Islam), ada yang dimasukkan ke
neraka. Tidak seorang pun yang sanggup menghitung jumlahnya, kecuali
Allah swt. Mereka masuk neraka karena durhaka kepada Allah swt., berani
melakukan kedurhakaan kepada-Nya, dan tidak mau mematuhi-Nya. Lalu aku
diperkenankan untuk memberi syafaat, maka aku memuji kepada Allah dalam
keadaan bersujud, demikian pula aku memuji-Nya dalam keadaan berdiri.
Kemudian dikatakan kepadaku, ‘Angkatlah kepalamu! Mintalah, niscaya
permintaanmu akan dikabulkan; dan syafaatilah, niscaya syafaatmu akan
diterima’.”
Abu Hurairah ra. bercerita, “Aku bertanya kepada Rasulullah saw., ‘Wahai
Rasulullah, apa jawaban Tuhan tentang syafaat itu?’. Rasulullah saw.
menjawab, ‘Demi Dzat yang jiwa Muhammad ada di tangan-Nya, aku menduga
bahwa engkaulah orang pertama yang bertanya kepadaku mengenai hal itu.
Demi Dzat yang jiwa Muhammad ada di tangan-Nya, sungguh dapat
membahagiakan mereka karena masuk surga itu lebih membahagiakan hatiku
daripada kesempurnaan syafaatku untuk mereka, dan syafaatku untuk orang
yang bersaksi dengan ikhlas bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah
kecuali Allah swt. dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah. Hatinya
membenarkan lisannya dan lisannya membenarkan hatinya.”
Yang disampaikan Rasulullah saw. itu menjelaskan tentang betapa
mendalamnya kecintaan dan kasih sayang beliau kepada umat Islam. Bahkan,
beliau merasa lebih berbahagia dengan masuknya umat Islam ke surga
ketimbang kebahagiaan beliau sebagai pemberi syafaat yang paling agung
di sisi Allah swt. pada hari kiamat. Maka, tidaklah mengherankan kalau
Allah swt. memuji beliau dalam salah satu firman-Nya :
وَإِنَّكَ لَعَلَى خُلُقٍ عَظِيْمٍ
“Dan sesungguhnya kamu (Muhammad) benar-benar berbudi pekerti yang agung.” (QS. Al-Qalam : 4)
Wallahu A’lam
Sumber : Ensiklopedi Al-Qur’an

Tidak ada komentar:
Posting Komentar